Mobirise Website Builder

11 Cara Mengatasi Burnout, Jangan Biarkan Terus Berlarut

Abie - 07 Aug 2024

Burnout bisa terjadi ketika kita terus-menerus merasakan stres tingkat tinggi tanpa berusaha mengelolanya. Kondisi ini bisa menyebabkan burnout fisik dan mental. Seseorang yang mengalami burnout akan merasa kurang termotivasi karena merasa apa yang dilakukannya tidak penting.


Burnout terjadi secara perlahan, sehingga kita mungkin tidak menyadari gejalanya. Beberapa gejala burnout yang mungkin muncul antara lain kesulitan konsentrasi, mudah lupa, kehilangan tujuan pribadi, sulit menjaga hubungan dengan orang terdekat, mudah frustrasi dengan rekan kerja, serta merasakan gejala fisik seperti otot tegang, kelelahan, dan insomnia.


Burnout sering dikaitkan dengan pekerjaan atau tekanan profesional lainnya, seperti tuntutan mencapai target tertentu. Namun, burnout juga bisa terjadi dalam situasi lain, seperti jadwal akademik yang padat, masalah hubungan yang melelahkan, hingga merawat orang yang sakit kronis. Bagaimana cara mengatasi burnout? Berikut rinciannya menurut Kompas.com:


1. Dapatkan bantuan profesional

Mencari bantuan dari terapis dapat membantu pulih dari burnout, terutama jika disertai masalah kesehatan mental lainnya. Terapi Perilaku Kognitif (CBT) juga bisa dilakukan untuk kebutuhan spesifik.


2. Beritahu orang terdekat

Sampaikan kepada orang terdekat tentang burnout yang dirasakan sehingga mereka bisa memberikan dukungan, baik dengan mendengarkan, membantu beban tugas, atau mendorong keterlibatan sosial. Jika merasa tidak memiliki support system, diskusikan dengan terapis atau pertimbangkan bergabung dengan komunitas dukungan.


3. Beritahu orang apa yang kita butuhkan

Sampaikan kebutuhan kita dengan jelas, baik itu waktu sendirian saat makan siang, ruang hobi, perpanjangan deadline pekerjaan, atau waktu berkualitas dengan pasangan. Menyuarakan kebutuhan menunjukkan bahwa kita menghargai diri sendiri dan kesehatan kita.


4. Memantau tingkat stres

Identifikasi pola dan pemicu stres untuk mengembangkan solusi. Menyadari reaksi stres akan membantu dalam mengelola dan mencegah burnout di masa depan.


5. Rutin menulis jurnal

Gunakan jurnal untuk melacak stres, suasana hati, dan gejala burnout. Ini membantu mengeksternalisasi pikiran, memberikan kejelasan, dan kelegaan emosional. Menulis jurnal bersyukur juga bisa bermanfaat.


6. Coba berbagai teknik manajemen stres

Tingkatkan keterampilan manajemen stres dengan berbagai cara seperti terapi hutan atau yoga. Coba berbagai teknik dan temukan yang paling cocok.


7. Tetapkan batasan

Bangun kembali batasan yang terganggu, terutama dalam keseimbangan kerja-hidup. Latih diri untuk mengatakan "tidak" dan menetapkan batasan di tempat kerja serta dalam hubungan untuk menjaga kesejahteraan pribadi.


8. Terapkan pola makan sehat

Lawan keinginan makan makanan tidak sehat yang disebabkan oleh stres dengan mempertahankan pola makan bergizi untuk meningkatkan suasana hati dan energi.


9. Luangkan waktu untuk berolahraga

Olahraga penting untuk memperbaiki suasana hati dan melawan depresi. Targetkan 150 menit olahraga per minggu dan coba berbagai jenis olahraga, termasuk aktivitas fisik ringan.


10. Bangun kebiasaan tidur yang baik

Usahakan tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malam. Beberapa cara yang bisa membantu tidur cepat dan nyenyak termasuk mengenakan kaus kaki saat tidur, mempertimbangkan suplemen magnesium, dan menggunakan teknik relaksasi atau rutinitas yoga sebelum tidur.


11. Lakukan hal yang membuat bahagia

Luangkan waktu untuk hobi guna meningkatkan kebahagiaan hidup. Mulailah dengan hal sederhana, seperti membaca buku favorit selama 15 menit setiap hari, menonton film mingguan, atau melakukan aktivitas menyenangkan seperti mewarnai saat jeda. Awalnya, aktivitas ini mungkin terasa seperti pekerjaan, tetapi akhirnya akan menjadi sumber kebahagiaan.


Terkait

Baca berita terbaru tentang Category

© Copyright 2024 Risalah Bali - All Rights Reserved